Kisah Arnold Ergor dan Yosefina Mambrasar di Manokwari, Tebar Ilmu Daur Ulang Sampah
Yosefina Mambrasar kerap menerima sumbangan sampah plastik, khususnya botol plastik dari anak-anak sekitar yang secara sukarela memungutnya
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Arnold Ergor dan Yosefina Mambrasar tak sungkan menebar ilmu tentang cara daur ulang sampah kepada warga Manokwari, Papua Barat.
Pasangan suami-isteri yang memiliki usaha pembuatan furnitur berbahan sampah sejak 2017, ini kerap diundang menjadi pemateri di sekolah maupun diklat.
Arnold Ergor mengatakan, hal itu dilakukan dengan legawa untuk menyebarluaskan pendidikan ramah lingkungan kepada pelajar dan masyarakat umum.
"Pertama-tama tong (kita/kami) latih anak-anak dalam keluarga dulu. Karena awalnya kan memang produk daur ulang sampah hanya tong dalam keluarga yang pakai," kata Arnold Ergor kepada TribunPapuaBarat.com, di Manokwari, Rabu (21/6/2023).
Arnold mengaku pernah menjadi pemateri sewaktu masih aktif mengelola usaha pembuatan kursi dari drum bekas di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Baca juga: Kisah Arnold Ergor dan Yosefina Mambrasar di Manokwari, Sulap Sampah Jadi Furnitur Cantik
Kala itu ia diundang oleh Profesional Jaringan Mitra Negara (Projamin) Kabupaten Mimika untuk membina anggota Karang Taruna Arso, Kabupaten Keerom.
"Di situ sa latih bagaimana buat kerajinan dari botol plastik," kata pria kelahiran Kokonao (Mimika), 26 Agustus 1975 itu.
Saat Arnold Ergor aktif berbagi ilmu di Provinsi Papua, sang istri, Yosefina Mambrasar yang saat itu sudah berada di Manokwari, sibuk menebar ilmu di tengah keluarga dan warga sekitar.
Rumah keduanya beralamat di Jalan Litbang-Anggori, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Yosefina mengaku, pintu rumah keduanya terbuka bagi siapa saja yang mau belajar cara daur ulang sampah.
"Sa punya taman baca, jadi di situ sa ajar anak-anak cara bikin tempat pensil dari botol plastik bekas," terang Yosefina Mambrasar.
Baca juga: Koperasi Produsen Pengelola Sampah Manokwari Tercekik Biaya Operasional, Butuh Insenerator Tambahan
Ia mengaku, kerap diundang jadi guru tamu SD Inpres 09 Anggori untuk mengajari para siswa membuat aneka kreasi dari sampah.
Paling sederhana, ucapnya, membuat bunga dari plastik atau kotak pensil berbentuk mobil-mobilan dari sampah botol plastik.
Ia menyebut, tak sulit mendapatkan pasokan botol plastik, baik untuk menjalankan usahanya maupun untuk demonstrasi cara daur ulang.
BREAKING NEWS - Ricuh di Jalan Yos Sudarso Manokwari, 1 Orang Dikabarkan Meninggal |
![]() |
---|
Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat, Septi Meidodga Beberkan Strategi Pemkab Manokwari |
![]() |
---|
Langkahi DPRK, Solidaritas Mahasiswa Minta Bupati Manokwari Cabut Rekomendasi Distributor Miras |
![]() |
---|
Hadiri Rapat Paripurna DPRK, Hermus Indou Janji Benahi Tata Kelola Keuangan Pemda Manokwari |
![]() |
---|
Solidaritas Mahasiswa Tolak Tawaran Duit saat Demo Ranperda Miras di DPRK Manokwari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.