Kisah Arnold Ergor dan Yosefina Mambrasar di Manokwari, Tebar Ilmu Daur Ulang Sampah

Yosefina Mambrasar kerap menerima sumbangan sampah plastik, khususnya botol plastik dari anak-anak sekitar yang secara sukarela memungutnya

TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
DAUR SAMPAH – Arnold Ergor dan Yosefina Mambrasar menunjukkan hasil daur ulang sampah di pameran yang digelar DLHP Papua Barat pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Senin (5/6/2023). 

“Sebenarnya di tahun 2017, istri dan anak-anak di Manokwari juga ikut daur ulang sampah. Tapi, masih sebatas untuk dalam keluarga saja,” kata Arnold Ergor.

Ia menyebut, usaha daur ulang sampah yang mempraktikkan ekonomi sirkular, tersebut mulai merambah pasar yang lebih luas di Manokwari pada tahun 2021.

Baca juga: Viral Pesisir Pulau Lemon Manokwari Papua Barat Jadi Lautan Sampah

Aksi promosi lewat media sosial pribadi seperti Facebook dan WhatsApp, membuat pesanan mulai berdatangan.

Satu set furnitur dari sampah yang terdiri dari dua kursi dan satu meja, dibanderol harga Rp 1,3 juta.

Kursi yang berbahan dasar susunan 36 botol plastik sekali pakai (ukuran standar diameter 40 m), itu diakui Arnold mampu manahan beban 90 kg dan tahan hingga satu tahun.

Keterampilan membuat kursi dan meja dari sampah, itu dipelajari Arnold kala jadi siswa jurusan fabrikasi logasm di STM Siwalima Langgur, Tual, Maluku Tenggara.

“Dari pengalaman itu tambah tong juga belajar lagi dari Youtube, akhirnya bisa bikin lebih banyak kreasi dari sampah,” kata Arnold Ergor.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved