Info UNIPA

Dibanding Pendidikan Berpola Asrama, Akademisi Unipa Sarankan Pemda Terapkan Sekolah Sepanjang Hari

Peneliti demografi Papua dan Papua Barat, itu menegaskan sistem sekolah sepanjang hari hanya bisa dilaksanakan jika mendapat dukungan dari semua pihak

|
TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
ILUSTRASI SEKOLAH - Para siswa SMPN 2 Manokwari beraktivitas di lingkungan sekolah yang beralamat di Jalan Yos Sudarso, Manokwari, Papua Barat, Jumat (10/2/2023). 

Infrastruktur seperti listrik, air bersih, telekomunikasi atau internet dan sanitasi lingkungan.

Baca juga: 40.000-an Anak Tak Sekolah dan Kekurangan Guru di Papua Barat, Ini Saran Akademisi Unipa ke Pemda

ILUSTRASI SEKOLAH - Murid SD yang membaca koleksi buku anak-anak di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi Papua Barat, di Manokwari, Jumat (10/2/2023).
ILUSTRASI SEKOLAH - Murid SD yang membaca koleksi buku anak-anak di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi Papua Barat, di Manokwari, Jumat (10/2/2023). (TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA)

Menurut Agus Sumule, untuk memwujudkan sekolah sepanjang hari, niscaya membutuhkan dukungan kelompok-kelompok warga kampung.

Khususnya kaum perempuan yang secara bergantian membantu memasak dan mencuci atau menyetrika pakaian siswa, terutama murid SD.

“Perlu dana untuk honorarium pendamping, makanan tambahan bagi para murid, bahan makanan terutama berasal dari para orang tua di kampung,” kata dosen ilmu kependudukan Fakultas Pertanian Unipa itu.

Agus mengungkapkan, di seluruh Tanah Papua, Kabupaten Sorong Selatan di Papua Barat Daya sudah mengamini sebagai uji coba terobosan sekolah sepanjang hari.

Setelah melalui beberapa tahapan dulu sebelumnya, seperti sensus kampung untuk membedah permasalahan pendidikan dan kesiapan daerah menjalankan sekolah sepanjang hari.

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved