''Asik Bang'', Cara BNPT Beri Ruang Pemuda Papua Barat Gaungkan Nasionalisme Lewat Bermusik

Kepala Seksi Pemulihan Korban Aksi Terorisme BNPT, Nilam Ayunungtias, mengatakan muara dari Asik Bang yakni menumbuhkan rasa cinta Tanah Air

|
TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
ASIK BANG - Para juri dan penonton menyaksikan penampilan grup band 'Fenomena', kontestan tunggal dalam gelaran Aksi Musik Anak Bangsa (Asik Bang) 2023 tingkat Provinsi Papua Barat yang digelar BNPT melalui FKPT Papua Barat, di Manokwari, Kamis (14/6/2023) sore. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pada tahun ini, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memilih bermusik sebagai saluran kaum muda mengampanyekan pesan nasionalisme.

Bertajuk 'Asik Bang' akronim dari aksi musik anak bangsa, kaum muda diajak melalui lirik lagu dan irama musik,  mampu menjadi vaksinator penangkal virus radikalisme dan terorisme.

Asik Bang berhasil terselenggara di Provinsi Papua Barat melalui sinergitas BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Papua Barat.

Pantauan TribunPapuaBarat.com, Restoran Oriestom Bay di Manokwari, sesaat menjadi panggung bagi sejumlah pemuda Papua Barat yang berpartisipasi dalam Asik Bang, Kamis (13/7/2023) siang hingga sore.

Dentuman drum dan petikan gitar mengiringi para peserta menembangkan satu lagu wajib nasional dan satu lagu pilihan dengan genre bervariatif.

Baca juga: BNPT dan FKPT Papua Barat Gelar Asik Bang, Upaya Tangkal Radikalisme

 

Ada satu band beranggotakan lima orang dan tiga orang kontestan penyanyi solo yang berpartisipasi dalam Asik Bang 2023 tingkat Provinsi Papua Barat.

Kepala Seksi Pemulihan Korban Aksi Terorisme BNPT, Nilam Ayunungtias, mengatakan muara dari Asik Bang yakni menumbuhkan rasa cinta Tanah Air di antara kaum muda.

ASIK Bang juga memberi ruang bagi kaum muda untuk mengembangkan potensi dirinya, sebagai hak dasar yang wajib dipenuhi.

"Sekaligus cara BNPT menyesuaikan dengan perkembangan kaum milenial," ujar Nilam Ayunungtias.

Ia menyebut, secara demografi, kaum muda mengisi sebagian besar populasi.

Hal ini bisa menjadi peluang sekaligus tantangan.

Baca juga: BNPT Latih 20 Pemuda Papua Barat Jadi Vaksinator Cegah Radikalisme 

Titik lemah kaum muda masa sekarang yaitu rentan terpapar virus paham radikalisme dan terorisme di tengah banjir informasi di era media sosial.

Karena itu, kaum muda perlu diteguhkan dengan nilai-nilai kebangsaan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

"Supaya siap menjadi vaksinator paham radikalisme dan terorisme di lingkungannya," tutur Nilam Ayunungtias.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved