Info UNIPA

20 Mahasiswa Unipa Didanai USAID Magang di 4 Kementerian dan Desa Asimentris di Yogyakarta

Caroline menyebut program magang mahasiswa Unipa di Kementerian RI dan desa asimentris adalah perdana dilakukan USAID Kolaborasi di Tanah Papua.

|
TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
USAID KOLABORASI - Pembekalan 20 mahasiswa Unipa peserta magang di empat Kementerian RI dan desa asimentris di Yogyakarta yang didanai USAID dalam program USAID Kolaborasi, di Hotel Niu Aston Manokwari, Senin (14/8/2023).  

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Sebanyak 20 mahasiswa dari Universitas Papua (Unipa) bersiap mengikuti program magang (MBKM mandiri) selama dua bulan di empat Kementerian RI di Jakarta.

Ke-20 mahasiswa tersebut adalah putra-putri asli Papua yang juga akan mengikuti magang selama satu bulan di desa asimentris di Yogyakarta.

Mereka didanai oleh United Stated Agency for International Development (USAID) melalui skema USAID Kolaborasi.

Pimpinan Program/Chief of Party USAID Kolaborasi, Caroline Tupamahu, mengatakan ke-20 mahasiswa Unipa akan berangkat dari Manokwari pada Jumat (18/8/2023).

“Mereka akan memulai magang secara resmi pada 21 Agustus sampai 20 Oktober,” katanya kepada media di sela pembekalan magang mahasiswa Unipa di Hotel Niu Aston Manokwari, Senin (14/8/2023).

Ia menyebut keempat kementerian itu adalah Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian dan Kemendes PDTT.

Baca juga: 40.000-an Anak Tak Sekolah dan Kekurangan Guru di Papua Barat, Ini Saran Akademisi Unipa ke Pemda

Sementara untuk magang sebulan di desa asimentris, para mahasiswa didampingi Yayasan Satunama Yogyakarta.

Caroline menyebut program magang mahasiswa Unipa di Kementerian RI dan desa asimentris adalah perdana dilakukan USAID Kolaborasi di Tanah Papua.

Ke-20 orang yang diutus menjadi pilot project untuk pembentukan karakter (character building) mahasiswa Papua.

“Mereka jadi lebih aktif dalam pembangunan. Mempelajari budaya baru, apa saja tugas yang dilakukan dalam pembangunan,” kata Caroline Tupamahu.

Ia pun tak menampik melalui program magang itu ada kemungkinan peluang bekerja di Kementerian bagi lulusan dari Papua.

“Kita memang berharap ke depannya begitu,” ujar Caroline Tupamahu.

Baca juga: Dinas Ketahanan Pangan Manokwari Gandeng Unipa dan Polbangtan Awasi Hewan Kurban

Direktur Utama Yayasan Kitong Bisa, Jouhannes Faidiban, menambahkan, peserta magang akan belajar sistem perencanaan pembangunan, otonomasi daerah, dan birokrasi dalam penyusunan regulasi.

Menurut dia, mahasiswa zaman sekarang mesti dibekali dengan ilmu dan keterampilan lintas-program.

Setelah dibekali soft dan hard skills, ucapnya, mahasiswa peserta magang diharapkan menjadi local champion.

Mereka mampu menebar semangat positif kepada sesama mahasiswa di lingkungan prodi, jurusan, fakultas, kampus, dan masyarakat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved