Berita Papua Barat
Ini Jumlah Mahasiswa Afirmasi Dalam dan Luar Negeri Berdasarkan Catatan Dinas Pendidikan Papua Barat
Kata Sudjanti Kamat, anggaran pendidikan untuk para mahasiswa sudah diajukan di APBD Perubahan 2023.
Penulis: R Julaini | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Dinas Pendidikan Papua Barat mencatat sejumlah penerima beasiswa afirmasi pendidikan di luar dan dalam negeri.
Di luar negeri, tercatat, ada 15 orang mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan di Jerman pada 2023 ini.
Jumlah itu awalnya sebanyak 54 orang di tahun 2012 silam.
Baca juga: Berantas Buta Huruf, Lapas Fakfak Beri Pelayanan Pendidikan Kesetaraan Paket bagi Warga Binaan
Baca juga: Dana Otsus 30 Persen untuk Pendidikan, Abner Singgir: Jangan Gunakan Untuk Program Lain Nanti Temuan
"15 orang itu akan selesai tahun ini. Ikut (ujian) final," kata Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan dan Penyelenggaraan Tugas Pembantu, Dinas Pendidikan Papua Barat, Sudjanti Kamat, Jumat (3/11/2023).
Sementara di Australia, masih terdapat 16 dari 36 mahasiswa yang tercatat.
Di Selandia Baru, terdapat 6 orang yang menempuh pendidikan dan kini telah lulus.
Namun, dari keenamnya, 5 orang tercatat menerima residensi.
"Mereka berkesempatan belajar sambil kerja. Masing-masing diberi kesempatan selama dua tahun," sebut Sudjanti Kamat.
Terakhir, Sudjanti Kamat menyebutkan pada 26 Juli 2023 lalu, Papua Barat mendapat program Siswa Unggul Papua.
Program itu dikelola oleh Kementerian Dalam Negeri.
Sudjanti Kamat menyebut Kemendagri menyelesaikan persoalan para penerima beasiswa dengan mengembalikan para mahasiswa ke masing-masing provinsi.
"Ada 53 orang mahasiswa dalam negeri. Itu tambahan tahun ini. Dua di Amerika, dua di Australia dan satu di Inggris," rincinya.
Kata Sudjanti Kamat, anggaran pendidikan untuk para mahasiswa sudah diajukan di APBD Perubahan 2023.
Sementara itu, diakuinya Dinas Pendidikan Papua Barat masih berfokus pada afirmasi pendidikan dalam negeri.
Sudjanti Kamat menyebutkan para mahasiswa Papua Barat berada di 98 universitas dan politeknik se-Indonesia.
"Dari Ambon sampai Aceh. Di Papua tidak ya," tandasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.