Berita Fakfak
Ananias Waimbo Kenang Masa Perjuangan Bahlil Lahadalia saat Jadi Kernet Angkot di Terminal Fakfak
Di mana daerah berjuluk "Kota Pala Kota Perjuangan" ini, ialah lokasi di mana Bahlil Lahadalia dibesarkan dan menghabiskan masa remaja.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
"Dari Kawasan Puncak, menuju kota baru kemudian ke Torea, pokoknya kita keliling waktu itu," tandasnya.
Pada waktu itu, angkot di Fakfak memang belum begitu seramai saat ini dan belum ada jasa ojek.
"Pada saat kita mencari penumpang waktu itu, memang hasil pendapatan kita berdua itu tidak seberapa, karena apa yang kita dapat itu yang kita bagi dan perlu diketahui penghasilan tidak menentu memang," ucapnya.
Ajari Bahlil Lahadalia Bawa Angkot hingga Dapat SIM
Dari keseharian pekerjaan keduanya, baik Bahlil Lahadalia dan Ananias Waimbo terjali kekerabatan yang erat bahkan sudah seperti keluarga.
Ananias Waimbo mengenang tatkala menjadi orang yang mengajarkan Bahlil Lahadalia membawa angkot atau mobil.
"Bahkan saya ajar Bahlil Lahadalia sampai mahir dan memintanya membuat SIM hingga harus mengikuti ujian teori dan praktik hingga dinyatakan lulus dan resmi mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM) ," katanya.
Bahlil Lahadalia di Mata Ananias Waimbo
Pernah menjadi sopir angkot bersama Bahlil Lahadalia, membuat Ananias Waimbo mengenal betul sosok mantan ketua HIPMI itu.
"Bahlil Lahadalia itu orangnya yang saya kenal dari dulu ialah orang cerdas, ulet, mau berusaha, mudah bergaul dan yang paling penting dia tidak pernah melupakan masa lalunya," kata Ananias Waimbo.
Sebagai sesama anak terminal dan masyarakat Kabupaten Fakfak, Ananias Waimbo mengaku bangga dengan pencapaian dan kesuksesan Bahlil Lahadalia.
"Perlu saya pertegas, beliau Bahlil Lahadalia ini adalah orang yang paling tidak pernah lupa dengan masa lalunya, salah satu bukti kalau ia datang ke Fakfak itu pasti dia lihat teman-teman sopir angkot di terminal, salah satunya saya, selalu dia tanyakan saya," tuturnya.
Meski sekarang sudah menjadi orang besar, Bahlil Lahadalia dikatakannya tak pernah lupa dengan masa lalunya termasuk kawan lama di terminal.
"Pernah waktu kita ketemu itu, dia (Bahlil Lahadalia) peluk saya erat dan sesekali kita mengenang momen perjuangan hidup dulu," imbuhnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.