Berita Manokwari
Berikut 22 Program Prioritas dalam 100 Hari Kerja Bupati dan Wabup Manokwari
Pemerintah juga mengusulkan perubahan nama beberapa distrik agar tidak tumpang tindih dengan nama kabupaten.
Penulis: Fransiskus Irianto Tiwan | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari telah meluncurkan program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Manokwari.
Dalam 100 hari kerja itu, terdapat 22 program prioritas yang menyasar berbagai sektor pembangunan, hukum dan pelayanan publik.
Bupati Manokwari Hermus Indou menekankan pentingnya langkah cepat dan terukur di awal masa kerja.
Baca juga: Peresmian Dua Proyek Nasional di Manokwari Ini Masuk Agenda 100 Hari Kerja Hermus-Mugiyono
Baca juga: Pemkab Manokwari Launching Program 100 Hari Kerja, Harjanto Ombesapu : Ada Enam Tujuan
Salah satunya dengan mendorong penyusunan dan pengesahan 14 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), termasuk Raperda tentang pengendalian minuman beralkohol (minol) di Manokwari.
"Peredaran minol di Manokwari selama ini tidak terkontrol dan tidak memberikan manfaat bagi masyarakat. Perda ini akan segera kita dorong pembentukannya bersama tokoh agama dan masyarakat, karena walaupun dilarang, peredarannya tetap terjadi," tegas Bupati Hermus saat diwawancarai wartawan di kawasan Borobudur, Rabu (9/4/2025).
Selain itu, program pendidikan dan layanan kesehatan gratis juga menjadi prioritas yang tengah disiapkan legal standing-nya melalui peraturan daerah.
Pemerintah daerah, kata Hermus, saat ini tengah bekerja sama dengan DPRD dan Universitas Papua (UNIPA) untuk menyusun kajian akademik, konsultasi publik, hingga proses pengundangan perda-perda tersebut.
Bupati juga menyampaikan bahwa dalam program 100 hari kerja ini, akan dilakukan percepatan pembangunan sejumlah infrastruktur strategis seperti penyelesaian Pasar Sanggeng, Ruang Terbuka Publik (RTP) Borarsi, dan Gedung Mambruk.
Pemerintah juga menyiapkan usulan proyek strategis nasional seperti perpanjangan runway dan pembangunan terminal Bandara Rendani serta pembangunan jembatan alih trase.
"Pasar Raya Wosi sedang kita perjuangkan untuk masuk dalam anggaran tahun 2026, begitu pula dengan pasar-pasar rakyat di dataran Wapramasi," kata Hermus Indou.
Sejumlah program strategis lain yang tengah diperjuangkan antara lain pembangunan Gelora Prabowo, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), RS Pratama di distrik, serta pendirian Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan.
Bupati juga menegaskan pentingnya penataan wilayah, termasuk pemekaran RT/RW dan kelurahan, serta percepatan pembentukan lebih dari 200 kampung baru.
Pemerintah juga mengusulkan perubahan nama beberapa distrik agar tidak tumpang tindih dengan nama kabupaten.
"Pembentukan Kota Madya Manokwari tetap menjadi agenda strategis kami. Kajian akademiknya akan diperbarui dan kami akan kembali menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah pusat," ujar Hermus.
Dalam bidang sosial dan lingkungan, pemerintah juga akan merealisasikan pengecoran jalan lingkungan, penyediaan air bersih melalui sumur bor, pemasangan meteran listrik bagi warga kurang mampu, serta validasi data kemiskinan dan stunting.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.