Kampung Budaya Namatota Kaimana Gelar Festival Sasi Gam pada 23–24 November
Menurut Darwis Samai, inti rangkaian Festival Sasi Gam Namatota adalah prosesi Tutup Sasi, ketika raja dan tetua adat membacakan titah adat
Penulis: Arfat Jempot | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, KAIMANA - Kampung budaya Namatota, Kabupaten Kaimana, Papua Barat, menyelenggarakan Festival Sasi Gam Namatota 2025 pada 23–24 November 2025.
Pendamping Desa Budaya Namatota, Darwis Samai mengatakan pada 23 November, kegiatan dibuka dengan penyambutan adat dan arak-arakan menuju lokasi utama festival.
Ada Pameran foto “Namatota Dulu dan Kini”, lokakarya menganyam sofa-sofa, serta sesi berbagi cerita tentang tradisi Sasi Gam juga diselenggarakan pada hari pertama.
“Pada 24 November, prosesi Tutup Sasi digelar pada pagi hari dilanjutkan jamuan bersama masyarakat. Aktivitas lain seperti pameran foto, mewarnai untuk anak usia dini, dan pentas seni anak Namatota menjadi penutup festival,” katanya via rilis yang diterima TribunPapuabarat.com, Selasa (18/11/2025) malam.
Menurut Darwis Samai, inti rangkaian Festival Sasi Gam adalah prosesi Tutup Sasi, ketika raja dan tetua adat membacakan titah adat sebagai tanda dimulainya masa istirahat laut.
Sejak masa pra-festival, masyarakat terlibat aktif melalui gotong royong, latihan kesenian, serta penyusunan materi pameran dan dokumentasi.
Baca juga: Festival Pesona Senja 2025 jadi Etalase Potensi Wisata Kaimana Papua Barat
Seluruh proses ini berkontribusi pada penguatan data dan arsip sebagai bagian dari strategi pemajuan kebudayaan desa.
Festival ini adalah bagian dari Program Aktivasi Pemajuan Desa Kebudayaan yang didampingi dan didukung oleh Direktorat Bina Sumber Daya Manusia, Lembaga dan Pranata Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan.
Sebagai festival rakyat, seluruh proses perancangan, persiapan, hingga pelaksanaan kegiatan ini digerakkan oleh masyarakat Kampung Namatota.
Dukungan pendampingan kementerian. ucap Darwis Samai, untuk memperkuat penyusunan program sekaligus memastikan kesesuaian dengan tujuan pemajuan kebudayaan desa.
“Festival tahun ini menegaskan kembali peran Sasi Gam, praktik adat pengelolaan sumber daya laut yang menjadi bagian penting dari pengetahuan ekologis masyarakat pesisir," kata Darwis Samai.
Tradisi ini menekankan pentingnya bersabar sejenak untuk memulihkan laut, mendorong masyarakat untuk menahan diri dalam pemanfaatan sumber daya demi menjaga keberlanjutan pangan lokal.
“Sasi Gam menguatkan kesadaran kolektif tentang perlunya merawat lingkungan bagi keberlangsungan hidup masyarakat dan generasi penerus,” kata Darwis Samai.
Ia berharap Festival Sasi Gam Namatota 2025 menjadi ruang representatif untuk memperlihatkan keberlanjutan tradisi lokal dan komitmen masyarakat Kampung Namatota dalam menjaga dan mewariskan praktik budaya mereka.
| Pemprov Papua Barat Bahas Pembentukan Posbankum, Mulai dari Manokwari |
|
|---|
| Kasus Perzinaan Oknum Anggota Polisi, Polres Kaimana Gelar Sidang Etik Pekan Ini |
|
|---|
| Pemda Manokwari "Buka Pintu" Terima 36.000 Botol Bir Singaraja, Iceland Vodka Menyusul |
|
|---|
| Satlantas Polres Kaimana Sosialisasi Keselamatan di Hari Pertama Ops Zebra Mansinam 2025 |
|
|---|
| DWP Kemenag Papua Barat Resmi Menutup Pameran UMKM HUT ke-26 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Pendamping-Desa-Budaya-Namatota-Darwis.jpg)