Hari Otsus 2025
Presma Universitas Papua Soroti 24 Tahun Otsus: Yang Menikmati Hanya Pejabat
Meski Otsus berjalan hampir seperempat abad, Yenuson Rumaikeuw menilai banyak sektor di Papua masih tertinggal.
Penulis: Matius Pilamo Siep | Editor: Tarsisius Sutomonaio
“Hampir semua kebijakan tetap diambil pemerintah pusat sehingga hak-hak dasar orang papua terancam," ucapnya.
Baca juga: 24 Tahun Otsus Papua, Ali Hindom Sampaikan Refleksi dan Catatan Implementasi di Fakfak
Presma menegaskan bahwa evaluasi UU Otsus wajib dilakukan demi keadilan bagi orang Papua.
“Otsus tidak ada gunanya bagi rakyat Papua, yang menikmati hanya pejabat,” kata Yenuson Rumaikeuw.
Karena itu, Presma menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah pusat:
1. Menyelesaikan kasus pelanggaran HAM di Tanah Papua.
2. Menghentikan pengambilalihan tanah ulayat dan klaim sebagai tanah negara.
3. Menarik militer dari Tanah Papua.
4. Mengesahkan UU Masyarakat Adat.
5. Memberikan pendidikan dan kesehatan layak tanpa syarat bagi orang Papua.
6. Menghentikan seluruh proyek strategis nasional (PSN) yang merugikan masyarakat.
7. KPK memeriksa lembaga pengguna anggaran Otsus.
8. Memeriksa transparansi penyaluran anggaran Otsus hingga perangkat daerah.
9. Menghapus BP3OKP karena dianggap mengambil fungsi lembaga kultur orang Papua.
10. Memberikan pengakuan penuh terhadap MRP dan lembaga adat dalam setiap kebijakan Otsus.
| Konvoi Hari Otsus, Ratusan OAP bersama 8 Suku Asli Kaimana: Kami Mampu jadi Tuan di Negeri Sendiri |
|
|---|
| 24 Tahun Otsus Papua, Solidaritas Mahasiswa Manokwari Serukan Evaluasi Total |
|
|---|
| Wabup Teluk Bintuni: Banyak yang belum Manfaatkan Kebebasan untuk Berpendidikan |
|
|---|
| 24 Tahun Otsus Papua, Ali Hindom Sampaikan Refleksi dan Catatan Implementasi di Fakfak |
|
|---|
| Hari Otonomi Khusus, Gubernur Papua Barat Tekankan Transparansi dan Inklusivitas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Presiden-Mahasiswa-Presma-Universitas-Papua-UNIPA-Yenuson-Rumaikeuw.jpg)