Cegah Stunting Mulai dari Kesehatan Ibu dan Bayi, Begini Anjuran dari Dinkes Papua Barat
Cegah Stunting Mulai dari Kesehatan Ibu dan Bayi, Begini Anjuran dari Dinkes Papua Barat
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Jefri Susetio
Dimulai dari edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga.
Calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan.
Baca juga: Papua Barat Jadi Prioritas Tri Suswati Tito Karnavian Dalam Penanganan Stunting, Begini Alasannya
Baca juga: Ketua Umum TP-PKK, Tri Suswati: Kader PKK jadi Mitra Pemerintah Papua Barat Menekan Stunting
Bersalin di fasilitas kesehatan. Setelah itu, para ibu melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupaya agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI).
Dianjurkan bayi hanya diberi ASI hingga berusia 6 bulan. Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun sambil diberi makanan pendamping ASI.
Setiap bulan, anak dibawa ke Posyandu untuk memantau tumbuh kembangnya.
Di samping itu, anak juga harus mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah.
Masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya di posyandu atau puskesmas.
(*)