Profil Alex Sitanala, Deklarator Ketapang Dive Community Manokwari, Jaga Harmonisasi Teluk Doreri

Laut menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seorang Alexander Richardson Sitanala (46).

Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Haryanto
ISTIMEWA/ID KETAPANG DIVE MANOKWARI
KONSERVASI – Alex Sitanala (kanan) usai menemani wisatawan menyelam di perairan Manokwari, Rabu (21/2/2022). Bersama Komunitas Menyelam Ketapang, Alex mengampanyekan konservasi lingkungan, khususnya kehidupan bawah laut Teluk Doreri dengan aksi penanaman karang. 

“Bermula dari pandemi covid-19. Semua kegiatan dibatasi. Tapi, hanya di laut yang orang tidak bisa batasi tong (kita) punya gerak. Makanya, muncul ide untuk latih adik-adik dong menyelam,” kata Alex saat ditemui TribunPapuaBarat.com di Manokwari.

Baca juga: INILAH Program Melindungi Terumbu Karang yang Dilakukan Komunitas Ketapang Dive Manokwari

Komunitas Ketapang Dive Kwawi Manokwari melakukan transplantasi terumbu karang di Pulau Mansinam, Jumat (15/10/2021).
Komunitas Ketapang Dive Kwawi Manokwari melakukan transplantasi terumbu karang di Pulau Mansinam, Jumat (15/10/2021). ((Komunikasi Ketapang Dive Kwawi))

Pria peranakan Ambon-Papua itu mengaku, sebenarnya sudah lama memiliki impian mendirikan komunitas menyelam sejak kepindahannya ke Manokwari pada 2018.

Sebagai seorang yang telah memiliki lisensi menyelam kelas rescue (pertolongan), ia tergerak untuk menularkan renjananya tentang menyelam kepada anak-anak Papua lain, khususnya di Manokwari.

Terlebih, Alex menuturkan, pada 2020 kondisi bawah laut Teluk Doreri berada di ambang kerusakan.

Sementara ia merasa sudah menyatu dengan Teluk Doreri karena ikatan perkawinannya dengan sang istri, Ressa Rumfabe, seorang keturunan Suku Doreri.

Atas dasar itu, Alex berinisiatif menjadi pionir penanaman karang di Pulau Mansinam.

Cibiran dari orang lain, pun kerap diterima Alex ketika memulai upaya restorasi karang di bawah laut Teluk Doreri tersebut.

“Dong (mereka) tanya, buat apa bikin susah diri tanam karang. Tapi, saya tidak peduli, karena saya tahu apa yang saya buat,” ujar ayah tiga anak itu.

Baca juga: Cara Komunitas Ketapang Kwawi Melestarikan Penyu di Manokwari

Seiring waktu, ia sadar kalau konservasi lingkungan tak bisa dijalankan seorang diri.

Alex bilang, suara minta tolong dari penghuni bawah laut Teluk Doreri, membutuhkan lebih banyak orang untuk menjawabnya.

Sehingga, bermula dari mengajari para iparnya tentang teknik dan perlengkapan menyelam, Alex berhasil menarik 11 anak asli Papua lain, menuntun mereka hingga berhasil mendapatkan lisensi menyelam kelas open water.

Adapun para murid Alex di KDC, itu datang dari Kampung Kwawi dan seputaran Kota Manokwari.

“Karena ini laut mereka (orang Papua). Hancur atau tidaknya, bergantung dari mereka juga. Sementara laut merupakan sumber penghidupan kita,” terang anggota jemaat Elim Kwawi itu .

Setelah Alex merasa KDC cukup kuat dari segi jumlah dan kualitas personel, maka komunitasnya berani melakukan aksi heroik penanaman terumbu karang perdana dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021.

Tepatnya pada Sabtu, 5 Juni 2021, Alex dan penyelam KDC melancarkan aksi penanaman terumbu karang bersama Bupati Manokwari, Hermus Indou.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved