Kisah Sukses Nur Hidayah Hafid Jadi Pengusaha Air Minum, Sempat Ditolak Warga Fakfak
"Mulanya kami sempat mengalami beberapa kali penolakan dari toko-toko atau warga yang kami coba temui," kata Nur Hidayah Hafid
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Kisah inspiratif menuju sukses yang patut dicontoh datang dari pengusaha air minum kemasan di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Namanya Nur Hidayah Hafid.
Jauh sebelum meraih sukses, Nur Hidayah Hafid bersama sang suami Amiruddin merantau ke Fakfak, Papua Barat, pada 2012 dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Keduanya kala itu, bertekad untuk membuka usaha air minum kemasan dan galon di Fakfak sejak awal kedatangan.
Brand air minum HK yang saat ini dikenal luas di pasaran Fakfak adalah milik mereka berdua.
"Mulanya kami sempat mengalami beberapa kali penolakan dari toko-toko atau warga yang kami coba temui untuk membantu pasarkan produk air minum kami," ujar Nur kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak, Papua Barat, Jumat (5/1/2024).
Baca juga: Dinkes Fakfak Imbau Depot Air Minum Harus Punya Sertifikat Higienitas, Ini Alasannya
Meski begitu, ia dan suami tak pantang menyerah. Mereka gigih untuk terus mencoba memasarkan produk air minum kemasan tersebut secara berulang.
"Motivasi kami tentu, karena kami melihat air minum itu pastinya suatu kebutuhan dasar manusia," ujar Nur Hidayah Hafid.
Selain itu, saat mulai menekuni bisnis air minum kemasan pada 2012, ia dan suami mengaku memiliki motivasi untuk bisa membawa keberkahan bagi banyak orang.
"Kami berpikir di Fakfak saat itu belum ada semacam usaha air minum lokal sehingga kami merasa ini berpotensi dan punya prospek jangka panjang untuk diseriusi," kata Nur Hidayah Hafid.
Penyandang sarjana Fisioterapi tersebut mengaku ia dan suami bukan hanya modal berani semata.
"Dulu suami saya pernah usaha air minum kemasan juga di Kolaka Utara sehingga ada latar belakang," katanya.
Baca juga: Pembangunan Air Minum dan Fasilitas Sanitasi, PUPR Papua Barat Bantu Percepat Penurunan Stunting
Ia juga melihat permasalahan utama di Fakfak yakni air sehingga Nur Hidayah Hafid dan suaminya berpikir ini bisa menjadi solusi.
"Kami dulunya hanya kontrak di Tanjung Sebrang dan masih kami berdua yang jalankan usaha dengan menawarkan ke sana sini," kata Nur Hidayah Hafid.
Ia dan suami saat awal merintis, harus berkeliling ke pertokoan untuk menitip produk air minum mereka agar bisa dijual dan juga menyebarkan brosur.
| BGN Papua Barat Dorong Pemberdayaan Mama Papua dan UMKM Lokal lewat Program Pangan Bergizi |
|
|---|
| Gubernur Mandacan Minta Semua Pihak Dukung Pelantikan Pengurus KADIN Papua Barat |
|
|---|
| Gubernur Papua Barat Direncanakan Hadiri Sidang Sinode VI GPDP se Tanah Papua di Kaimana |
|
|---|
| Penuhi Standar Kesehatan SPPG, Dinkes Manokwari Kawal Ketat Proses SLHS |
|
|---|
| Pemkab Teluk Bintuni Resmikan SLB Negeri Terpadu Pertama: Harapan Baru Pendidikan Anak Disabilitas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Nur-Hidayah-Hafid-bersama-sang-suami-Amiruddin.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.