Berita Fakfak

Mengenal Ritual Adat Mehak dari Suku Mbaham Matta Fakfak, Memiliki Tiga Nilai 

Donatus mengatakan, ketika minum kopi ada proses yang terjadi di mana sang mama tersebut sedang menghayal dan meminta sesuatu

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TribunPapuaBarat.com//Aldi Bimantara
MEHAK - Potret prosesi adat Mehak atau Minum Kopi Bersama yang telah dilakukan turun temurun dari Suku Mbaham Matta di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, Jumat (2/2/2024). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Suku Mbaham Matta yang mendiami Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat, punya ritual adat bernama Mehak atau minum kopi bersama.

Tradisi Mehak atau minum kopi telah ada sejak leluhur Suku Mbaham Matta dan mempunyai makna mendalam. 

“Minum kopi atau Mehak ini ada waktunya dan diibaratkan seperti seorang mama yang makan Pinang, biasanya ketika bangun pagi dan sarapan maka di situlah harus minum kopi,” ujar tokoh adat Fakfak Donatus Nimbitkendik kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak, Jumat (2/2/2024). 

Baca juga: Penerbangan Perdana di Bandara Siboru Sukses, Pemkab Fakfak Adakan Prosesi Adat Minum Kopi

Baca juga: Tikar Adat Rekonsiliasi, Ali Hindom: Jangan Ada Lagi Tragedi Distrik Kramongmongga

Donatus mengatakan, ketika minum kopi ada proses yang terjadi di mana sang mama sedang menghayal dan meminta sesuatu 

“Misalnya setelah minum kopi ini, ada mau memulai pekerjaan apa lagi di hari ini, jadi semacam ada petunjuk yang diminta kepada para leluhur yang telah pergi agar membantu memberikan pencerahan kepada kita yang masih ada,” tandasnya. 

Ia menyebutkan, kopi dalam sudut pandang adat Suku Mbaham Matta di Kabupaten Fakfak, Papua Barat sebagai media atau perantara dalam hubungan manusia dengan faktor ekstraterial di alam semesta yang tak terjangkau dengan nalar pikiran manusia. 

“Minum kopi ini juga merupakan bentuk usaha orang per orang. Di mana sesuai permohonan masing-masing. Sebab ada juga yang minum kopi langsung ditutup gelasnya dan tidak lagi meminumnya,” kata Donatus. 

Seseorang dikatakannya bisa mendapatkan petunjuk dari minum kopi atau Mehak tersebut. 

“Saya berikan contoh, misalnya bapak dan ibu di kampung ada yang mau buat kebun baru, maka mereka diharuskan minum kopi dan minta petunjuk kepada alam bebas untuk kebun mereka,” tandasnya. 

Kasus lainnya misal, dalam membangun rumah baru, biasanya masyarakat adat berkumpul bersama keluarga duduk bersama dan minum kopi atau Mehak lalu membicarakan berbagai hal. 

Tak hanya sampai di situ, dalam praktik sederhananya, dahulu masyarakat adat di Fakfak ketika ingin melepas anaknya merantau atau menempuh pendidikan ke luar daerah maka prosesi adat minum kopi atau Mehak ini dilakukan.

Ini sebagai bagian dari meminta petunjuk untuk kelancaran sang anak di daerah yang baru dan keinginannya bisa terlaksana dengan baik.

“Itu makna dan praktik sederhana dari prosesi adat minum kopi atau Mehak bagi masyarakat Mbaham Matta di Kabupaten Fakfak,” tandasnya. 

Prosesi adat Mehak atau minum kopi juga ada hal yang berkaitan dengan persoalan gaib, sebagai bentuk komunikasi manusia. 

“Dulu itu masyarakat belum mengenal kitab suci, tetapi melalui prosesi minum kopi sudah ada bentuk komunikasi sederhana dengan Tuhan,” tuturnya. 

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved