Berita Fakfak
Warga Binaan Lapas Fakfak Papua Barat Hasilkan Produk Mebeler Berkualitas
Lanjutnya mengatakan, produk ini terbuat dari kayu pilihan dengan desain yang memenuhi standar industri.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Fakfak Papua Barat menghasilkan produk mebeler berkualitas.
Itu disampaikan Kalapas Kelas II B Fakfak Papua Barat, Muhammad Kurnia kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat, Rabu (11/12/2024).
"Lapas Fakfak kembali menunjukkan komitmennya memberdayakan warga binaan melalui program pembinaan kemandirian mebelair," ujarnya.
Baca juga: Lapas Fakfak Papua Barat Apresiasi SPNF-SKB karena Beri Pelatihan untuk Warga Binaan
Baca juga: Lapas Manokwari Gelar Sidak, Berikut Barang-barang yang Disita dari Blok Warga Binaan
Dikatakannya, program ini menghasilkan berbagai produk berkualitas, salah satunya kursi sofa yang kini semakin diminati pasar.
"Pada tahun ini, kami Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Fakfak bekerja sama dengan Satuan Pendidikan Non Formal-Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB) Kabupaten Fakfak guna menggelar program pendidikan kecakapan wirausaha," jelasnya.
Kegiatan tersebut berupa pelatihan meubeler pembuatan kursi sofa bagi warga binaan Lapas Kelas IIB Fakfak yang telah dibuka beberapa waktu yang lalu.
"Program pembinaan yang telah berjalan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis kepada warga binaan, agar mereka memiliki bekal yang cukup untuk mandiri setelah menyelesaikan masa hukuman," tandasnya.
Dalam program ini, dikatakannya, warga binaan mendapatkan pelatihan secara intens dalam pembuatan mebelair, mulai dari proses desain hingga tahap akhir finishing.
"Kursi sofa yang dihasilkan dari program ini telah melalui proses pengawasan kualitas yang ketat," tuturnya.
Lanjutnya mengatakan, produk ini terbuat dari kayu pilihan dengan desain yang memenuhi standar industri.
"Keterampilan yang mereka dapatkan diharapkan bisa menjadi modal untuk memulai usaha sendiri atau bekerja di industri mebelair," ujar Muhammad Kurnia.
Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan bahwa program ini sebagai langkah nyata dalam memberikan kesempatan kedua kepada para warga binaan agar dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian lokal.
"Dengan adanya program pembinaan kemandirian seperti ini, diharapkan semakin banyak warga binaan yang mampu bertransformasi menjadi individu yang lebih baik dan produktif setelah menyelesaikan masa hukuman mereka," tuturnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Mebeler-09.jpg)