Koordinator Isu Masyarakat Adat BEM se-Indonesia Kecam Pembakaran Mahkota Cenderawasih

Menurutnya, mahkota Cenderawasih bukan sekadar hiasan kepala, tetapi memiliki nilai sakral, simbol kehormatan, dan identitas

TribunPapuaBarat.com/Matius Pilamo Siep
MAHKOTA PAPUA - Koordinator Isu Masyarakat Adat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia, Yenuson Rumaikeuw, mengecam keras tindakan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua, Rabu (22/10/2025). BBKSDA Papua memusnahkan mahkota Cenderawasih dengan cara dibakar pada 20 Oktober 2025. 

Mengutip Tribun-Papua.com, Koordinator Perkumpulan Dewan Adat Suku Wilayah Tabi di Provinsi Papua, Daniel Toto, tindakan BBKSDA itu bukan bentuk pelecehan terhadap budaya Papua.

Ia menyebut upaya itu sebagai langkah tepat untuk mencegah penyalahgunaan dan perdagangan ilegal satwa dilindungi, termasuk burung cenderawasih.

Pemusnahan itu, ucapnya, atas permintaan pemilik barang bukti karena bisa menimbulkan konsekuensi hukum jika mahkota Papua itu disimpan.

"Pemusnahan itu demi keamanan dan untuk mencegah penyalahgunaan," kata Daniel Toto di Jayapura, Rabu (22/10/2025).

Menurutnya, masyarakat perlu memahami konteks tindakan BBKSDA yang hanya melaksanakan tugas sesuai aturan perlindungan satwa liar.

"Kita jangan langsung salah paham. Pemusnahan itu bukan penghinaan terhadap simbol adat, tapi bagian dari upaya melindungi Cenderawasih agar tidak punah," katanya.

Ia meminta maaf kepada masyarakat atas polemik yang terjadi

Daniel juga mengajak semua pihak untuk tidak memperkeruh situasi lewat media sosial.

"Saya mohon maaf bila peristiwa ini menimbulkan kesalahpahaman. Mari kita menjaga Cenderawasih, bukan hanya karena simbol adat, tetapi karena bagian dari kehidupan dan jati diri orang Papua," kata Daniel Toto. 

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Dewan Adat : Pemusnahan Mahkota Cenderawasih untuk Cegah Penyalahgunaan dan Perdagangan Ilegal

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved