Koordinator Isu Masyarakat Adat BEM se-Indonesia Kecam Pembakaran Mahkota Cenderawasih
Menurutnya, mahkota Cenderawasih bukan sekadar hiasan kepala, tetapi memiliki nilai sakral, simbol kehormatan, dan identitas
Penulis: Matius Pilamo Siep | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Mengutip Tribun-Papua.com, Koordinator Perkumpulan Dewan Adat Suku Wilayah Tabi di Provinsi Papua, Daniel Toto, tindakan BBKSDA itu bukan bentuk pelecehan terhadap budaya Papua.
Ia menyebut upaya itu sebagai langkah tepat untuk mencegah penyalahgunaan dan perdagangan ilegal satwa dilindungi, termasuk burung cenderawasih.
Pemusnahan itu, ucapnya, atas permintaan pemilik barang bukti karena bisa menimbulkan konsekuensi hukum jika mahkota Papua itu disimpan.
"Pemusnahan itu demi keamanan dan untuk mencegah penyalahgunaan," kata Daniel Toto di Jayapura, Rabu (22/10/2025).
Menurutnya, masyarakat perlu memahami konteks tindakan BBKSDA yang hanya melaksanakan tugas sesuai aturan perlindungan satwa liar.
"Kita jangan langsung salah paham. Pemusnahan itu bukan penghinaan terhadap simbol adat, tapi bagian dari upaya melindungi Cenderawasih agar tidak punah," katanya.
Ia meminta maaf kepada masyarakat atas polemik yang terjadi
Daniel juga mengajak semua pihak untuk tidak memperkeruh situasi lewat media sosial.
"Saya mohon maaf bila peristiwa ini menimbulkan kesalahpahaman. Mari kita menjaga Cenderawasih, bukan hanya karena simbol adat, tetapi karena bagian dari kehidupan dan jati diri orang Papua," kata Daniel Toto.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Dewan Adat : Pemusnahan Mahkota Cenderawasih untuk Cegah Penyalahgunaan dan Perdagangan Ilegal
masyarakat adat
mahkota Cenderawasih
Yenuson Rumaikeuw
BBKSDA Papua
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam
| Setengah Juta Hektar Wilayah Adat Suku Moskona Didorong untuk Pengakuan Negara |
|
|---|
| DPRK Teluk Bintuni RDP dengan Masyarakat Adat Suku Sebyar Bahas 10 Persen DBH Migas |
|
|---|
| Pemda dan Penegak Hukum Sepakat Tertibkan Tambang Ilegal di Wasirawi |
|
|---|
| Presma UNIPA Soroti Penggunaan Dana APBD dan Otsus oleh Yayasan Pendidikan di Papua |
|
|---|
| Donatus Nimbitkendik Harap Investor Korea Perhatikan Hak-hak Masyarakat Adat Fakfak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Yenuson-Rumaikeuw-mengecam-keras-tindakan-BBKSDA-Papua.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.