Berita Fakfak

Lapas Fakfak Sediakan Beragam Aktivitas untuk Warga Binaan Selama Masa Tahanan

aktivitas warga binaan cukup beragam, sehingga bisa menjadi pilihan agar tidak jenuh selama menjalani masa tahanan

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Hans Arnold Kapisa
TribunPapuaBarat.com/Aldi Bimantara
LAPAS FAKFAK - Pelaksana Harian (Plh) Kalapas Fakfak, La Jumad Puarada saat diwawancarai TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat membeberkan aktivitas beragam para tahanan di dalam Lapas Kelas IIB Fakfak, Minggu (9/11/2025) 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Fakfak, Papua Barat, terus berupaya menciptakan lingkungan pembinaan yang produktif dan humanis bagi warga binaan.

Beragam aktivitas disiapkan untuk mengisi waktu selama masa tahanan, mulai dari olahraga hingga pelatihan keterampilan.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Lapas Fakfak, La Jumad Puarada, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan mengurangi kejenuhan sekaligus membangun semangat positif di dalam lapas.

"Secara umum aktivitas warga binaan cukup beragam, sehingga bisa menjadi pilihan agar tidak jenuh selama menjalani masa tahanan," ujar La Jumad kepada TribunPapuaBarat.com, Minggu (9/11/2025).

Baca juga: Lapas Fakfak Papua Barat Ajukan Remisi Idulfitri untuk 44 Warga Binaan

Ia menjelaskan, tahanan baru wajib menjalani masa karantina selama satu hingga dua minggu di kamar pengasingan sebelum bergabung dengan warga binaan lainnya.

"Setelah masa karantina selesai, mereka baru bisa berbaur dan mengikuti kegiatan bersama," tambahnya.

Di Lapas Fakfak, warga binaan dapat memanfaatkan sudut baca yang telah disediakan untuk mengakses berbagai buku.

Selain itu, kegiatan olahraga rutin seperti senam bersama digelar setiap Senin, Rabu, dan Jumat.

"Senam bersama melibatkan semua pihak, baik tahanan, narapidana, maupun pegawai," jelas La Jumad.

Aktivitas keagamaan juga menjadi bagian penting dalam pembinaan.

Warga binaan Muslim diwajibkan menjalankan salat, sementara warga Nasrani mengikuti ibadah sesuai keyakinan masing-masing.

Tak hanya itu, bagi warga binaan yang memiliki keterampilan, Lapas Fakfak menyediakan pelatihan pembuatan sofa sebagai wadah penyaluran bakat dan potensi.

"Kami ingin mereka tetap produktif dan memiliki bekal keterampilan yang berguna setelah bebas nanti," tutup La Jumad.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved