UNIPA Gelar Pelatihan Kehumasan dan Jurnalistik, Dorong Publikasi Kampus Lebih Profesional

Prof. Hugo Warami dalam materinya menegaskan bahwa jurnalistik kampus harus berlandaskan kode etik dan prinsip dasar 5W+1H

|
TribunPapuaBarat.com/Matius Pilamo Siep
UNIPA - Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Perencanaan Akademik Universitas Papua (UNIPA) menggelar Pelatihan Kehumasan dan Jurnalistik bagi mahasiswa dan dosen di Aula Pascasarjana UNIPA, Amban, Manokwari, Papua Barat, Rabu (19/11/2025) 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Universitas Papua (UNIPA) melalui Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Perencanaan Akademik menggelar Pelatihan Kehumasan dan Jurnalistik bagi mahasiswa dan dosen, Rabu (19/11/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Aula Pascasarjana UNIPA, Amban, Manokwari ini resmi dibuka Rektor UNIPA, Prof. Hugo Warami.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Dr. Yusuf Sawaki, menekankan pentingnya kehumasan dan jurnalistik sebagai sarana penyebarluasan informasi kampus.

“Setiap kegiatan kampus perlu diinformasikan dan dipublikasikan, mulai dari tingkat universitas hingga fakultas dan jurusan,” ujarnya.

Menurutnya, peningkatan kapasitas publikasi harus melibatkan mahasiswa agar budaya informasi di kampus semakin kuat.

Peserta pelatihan terdiri dari perwakilan mahasiswa tiap fakultas, organisasi kemahasiswaan, serta tim Humas UNIPA.

Pelatihan ini menghadirkan sejumlah pemateri, diantaranya Rektor UNIPA Prof. Hugo Warami, Ketua PWI Papua Barat, Bustam, serta Dosen Teknik Komputer UNIPA, Lion F. Marani.

Baca juga: Dewan Pers Dorong Perlindungan Karya Jurnalistik Masuk RUU Hak Cipta 

Prof. Hugo Warami memaparkan materi tentang Peran Humas dan Jurnalistik serta teknik menulis berita, Ketua PWI Papua Barat tentang Jurnalisme era digital dan kurikulum jurnalistik kampus.

Selanjutnya, Dosen Teknik Komputer UNIPA, Lion F. Marani menyajikan materi tentang Pemanfaatan teknologi AI dalam dunia jurnalistik kampus.

Prof. Hugo Warami dalam materinya, menegaskan bahwa jurnalistik kampus harus berlandaskan kode etik dan prinsip dasar 5W+1H.

“Peserta diharapkan mampu menyajikan informasi secara etis, memenuhi unsur berita, dan mengutamakan laporan langsung dari lokasi kejadian, bukan sekadar cerita orang lain,” tegasnya.

Ia juga menyoroti tantangan media saat ini, mulai dari menurunnya minat membaca koran hingga peran ganda pimpinan redaksi dalam mengelola organisasi media.

Menurutnya, literasi media baik membaca maupun menulis menjadi kunci memahami dinamika industri yang terus berkembang.

Prof. Hugo berharap pelatihan ini tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial, melainkan mampu memberi dampak nyata bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat.

“Pelatihan Kehumasan dan Jurnalistik ini diharapkan menjadi langkah awal memperkuat kualitas publikasi UNIPA dan mendorong budaya informasi yang lebih baik di lingkungan perguruan tinggi,” tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved