Pemilu 2024

Abraham Tanamal Imbau Umat di Fakfak Jaga Kedamaian dan Persaudaraan Jelang Pemilu 2024

"Sesuai dengan falsafah orang Fakfak bahwasanya kita pada akhirnya ialah satu," kata Abraham Tanamal.

Dokumentasi Abraham Tanamal
Ketua Badan Pekerja Klasis GKI Fakfak, Pendeta Abraham Tanamal, mengimbau umat di Kabupaten Fakfak Papua Barat agar menjaga tali persaudaraan dan kedamaian menjelang Pemilu 2024, Sabtu (30/9/2023).   

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Ketua Badan Pekerja Klasis GKI Fakfak, Pendeta Abraham Tanamal, meminta umat agar selalu menjaga kedamaian dan tali persaudaraan menjelang pesta demokrasi Pemilu 2024

Hal itu disampaikantya melalui sambungan telepon kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat, Sabtu (30/9/2023). 

"Sebagai pimpinan gereja GKI di Tanah Papua yakni Klasis GKI Fakfak tentu kami mengamati Pemilu kali ini dilakukan secara serempak, sehingga pasti penuh dengan dinamika," kata Abraham Tanamal.

Ia menyebutkan, dinamika yang dimaksud ialah antara idealisme dan juga ambisi dipastikan akan bercampur dalam Pemilu 2024

"Saya sebagai tokoh agama dan hamba Tuhan yang memiliki umat berharap agar semua dapat kedepankan hati nurani dalam mengambil keputusan," ujarnya.

Baca juga: Kapolres Fakfak Imbau Anggotanya Jaga Netralitas dalam Pemilu 2024

 

Dengan mengedepankan hati nurani masing-masing, ia meyakini akan menjadi dampak positif dalam Pemilu 2024 di tengah-tengah masyarakat. 

"Terlepas dari semua dinamika yang ada di sekitar umat baik menjelang dan saat penyelenggaraan Pemilu 2024, kami meminta sekali lagi untuk mari menggunakan hati," kata Abraham Tanamal.

Menurutnya, hati merupakan rambu-rambu terakhir yang dimiliki manusia setelah akal pikiran. 

"Ini menjadi atensi kami untuk semua orang yang secara berdikari mempunyai hak pilih, pakailah hak pilih saudara dengan penuh tanggung jawab karena apa yang kita pilih menentukan perubahan di masa mendatang," ucapnya.

Baca juga: Awasi Pemilu 2024 di Ranah Media Sosial, Bawaslu Fakfak Optimalkan Kerja Tim Siber

Secara khusus untuk Pilkada Fakfak, ia juga mengimbau kepada umat dari lingkup keluarga hingga kampung, bahkan dalam lingkungan Klasis agar dapat menghargai perbedaan. 

"Kita boleh berbeda tetapi dalam perbedaan itu, kita juga harus menjaga hak asasi setiap orang dalam menentukan pilihannya secara bebas tanpa ada intervensi apapun," ujarnya.

Abraham juga mengingatkan boleh saja berbeda pilihan di awal, tetapi pada akhirnya sebagai anak-anak Tuhan haruslah ada pada suatu pencerahan berandaskan semboyan "Satu Tungku Tiga Batu".

"Sesuai dengan falsafah orang Fakfak bahwasanya kita pada akhirnya ialah satu," kata Abraham Tanamal.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved